Beranda

Sejalan dengan hadirnya era globalisasi, perubahan sosial berlangsung secara cepat dan massive, menyentuh setiap sisi kehidupan manusia termasuk globalisasi ekonomi yang tidak dapat terbendung. Globalisasi ekonomi ibarat pedang bermata dua; mata yang satu menorehkan kemakmuran ekonomi, sementara mata yang lainnya menggoreskan luka. Transformasi global ini menimbulkan tantangan sekaligus kesempatan pada Usaha Kecil Menengah (UKM), tidak hanya skala nasional, melainkan pula pada tingkat internasional.
Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut: 1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha 2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah) 3. Milik Warga Negara Indonesia 4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar 5. Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi. (Wikipedia |id.wikipedia.org/wiki/Usaha_Kecil_dan_Menengah)"
Demikian banyaknya UKM yang ada, dan juga potensi-potensi ekonomi yang masih perlu dipublikasikan secara maksimal agar dapat terus mengembangkan ide, kreasi dan penambahan wawasan agar semakin meningkatnya kualitas dan lebih produktif serta menemukan inovasi.
Untuk dapat bertahan tidak sedikit usaha yang dilakukan. Jatuh bangun menjadi seni untuk menemukan formula terbaik untuk dapat mencapai puncak kesuksesan. Persaingan harus menjadi kekuatan yang mampu meningkatkan kreatifitas dan kualitas.

Kendala yang sering dihadapi adalah peluang pasar yang terkotak-kotak. Tersegmentasinya pasar kelangsungan hidup menjadi tergantung pada pelanggan yang itu-itu saja. Keberhasilan akan mudah tercapai dengan kebersamaan dan kekompakan. Sifat saling melengkapi menjadi modal utama kemajuan.

Tidak ada komentar: